Titian waktu mengayun tak jemu
Ialah derai yang jinakkan langkah itu
Tiap ombak merindu pada dahaga
Impian lahir sunyikan lekuk dada
Nyanyi syahdu itu mengiang selalu
Sepi telah menjelma jadi gemuruh
Udara mengabur di kaca
Puisi menguncup pada bekas luka
Renai tak akan turun malam itu
Interlude telah rekatkan dua dunia
Ada detik yang mengukir cemas
Tratap di jantung mengalir pada bibir
Impian hari kian membukit
Nama menjelma jadi samodra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar