SELAMAT DATANG DI HUNIAN SASTRA

SELAMAT DATANG DI HUNIAN PECINTA SASTRA INDONESIA

AYO KITA BELAJAR MENGEKSPRESIKAN DIRI DENGAN MENULIS DAN MENULIS!

Kamis, 16 Desember 2010

FENOMENA HOMOSEKSUAL DALAM SASTRA

Realitas homoseksual bukan lagi pembahasan baru dalam masyarakat. Namun tidak sedikit masyarakat yang masih menganggap bahwa homoseksual merupakan hal yang tabu, terlebih pada masyarakat pedesaan yang masih kental dengan etika-etika dan berpegang teguh dengan agama.
Lupakan hal yang tabu, disini kita akan melihat fenomenal homoseksual dalam sastra indonesia, realitas homoseksual baik gay maupun lesbian kini sudah banyak ditulis dalam cerpen maupun novel di Indonesia seperti tampak pada novel Tabularasa oleh Ratih Kumala, Nayla oleh Djenar Maesa Ayu, Aku Seorang Gay oleh Betty W. Kusuma, dan Lelaki yang Terindah oleh Seno Gumira Ajidarma.
Dari ketiga novel dan satu cerpen diatas tampak digambarkan adanya hubungan emosional dan seksual sesama jenis. Dalam novel Tabularasa antara Raras dan Violet, dalam Nayla antara Nayla dan Juli, dalam Aku Seorang Gay antara Rexa dan Glen, dan dalam cerpen Lelaki Yang Terindah antara dua orang lelaki yang oleh Seno tidak disebutkan nama nama tokohnya.
Mari kita mencoba mencermati bagaimana fenomena munculnya homoseksual tersebut dalam sastra, apa memiliki hubungan homoseksual dalam realitas. Berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah novel yang tersebut diatas didominasi oleh pengarang perempuan.
Dalam novel Tabularasa hubungan homoseksual antara Raras dengan Violet menyebabkan hubungan cinta Raras dengan Galih berakhir, karena Raras memendam hasrat cinta dengan Violet, teman perempuannya. Keputusan Raras untuk meninggalkan Galih, yang telah menjadi kekasih dan menggimilinya, juga diperkuat oleh keberanian sahabat Raras, seorang Gay yang memutuskan menikahi pasangan gay-nya.
Ketika hubungannya dengan Galih, sebagai seorang perempuan Raras dalam Tabularasa tidak dapat menikmati posisi sebagai subjek, tetapi malah bertindak sebagai seorang pengamat, Raras selalu mengamati apa yang Galih lakukan padanya.
Karena tidak dapat menikmati hubungan seksnya dengan Galih, posisi Raras malah menjadi objek seks Galih terlebih dia harus mengandung anak dari hubungan tersebut. Raras pun tersiksa dan menolak kehamilannya dengan melakukan aborsi.
Dalam novel Nayla, hubungan lesbian antara Nayla dan Juli membuat Nayla lebih bebas mengekspresikan hidupnya, berbeda dengan Raras yang hanya memendam rasa cintanya pada Violet, disini Nayla tidak menutupi hubungannya dengan Juli. Dalam Novel Nayla sangat menonjol teori feminisme radikal yang bertujuan persamaan gender. Dalam novel Aku Seorang Gay karya Betty W. Kusuma ini tidak begitu membela adanya kaum gay, Seno Gumira menulis dalam cerpennya Lelaki yang Terindah yang meceritakan tentang bagaimana pria gay dapat menarik pria normal untuk masuk dalam dunianya.
Dari sekelumit contoh karya sastra tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kaum homoseksual ingin keberadaannya, mereka ingin mendapatkan kebebasan dalam hidup masyarakat tidak lagi dipandang sebelah mata. Karya sastra memang gambaran dari kehidupan. Karya sastra sebagai karya imajinatif , acuan sastra adalah dunia fiksi dan imajinasi mentransformasikan dunia nyata pada dunia fiksi.
Sastra berfungsi membuat manusia melihat apa yang sehari-hari ada dalam kehidupannya namun tidak begitu diperhatikannya, tapi sastra tidak mewakili kelompok tertentu jika ada sebagian yang merasa terwakili oleh sastra itu hak bagi mereka. Majulah sastra Indonesia.

1 komentar:

LIBETTY mengatakan...

thanx udah memasukkan karya saya di tulisan anda...
--betty w. kusuma--
penulis novel aku seorang gay